MATERI DASAR SULUK MAYAJATI SERAT SASTRAJENDRA
Dalam materi dasar suluk sastrajendra hayunigrat
pangruwating diyu (SSJ) tidak perlu menggunaan metode manah, yaitu cukup dengan
memakai Fantasi (husnu dzon) saja mbah.
Berikut adalah Suluk SSJ
1. Ingsun jumeneng ing cahya, jengkar saking
kartika rasa, kartika rasa
Tumuju ing swargaloka kanthi kanugrahan
utama.
2. Klawan agunging nugraha, tinimbalan sinten
sinambating wangi
Gebyar-gebyar, Mubyar-mubyar, mencorong
ing jiwa raga.
3. Ngusadani nyembadani, tumraping lakoning
jalma, lakoning jalma
Wiwit suku ngantos rikmo, toto titi
tentrem raharja.
4. Indahing swasana agung, jalmo ngandhap
kang minulya, kang minulya
Jalmo nginggil kang wicaksana, gumelaring sastra
jendra.
5. Kasuwargan wisma agung, tan kena urip ing
nista, urip ing nista
Berkah mbrebes ngamarowayan, sakupenginmg
cakrawala.
6. Manunggal ing Estungkaran, Lebdajati,
Lebdajaya, Lebdawara
Nyuwuiji cak-cakane mangsa, mulya urip jroning
kasembadan.
7. Toya wijayakusuma rasa madu jroning cupu,
jroning cupu.
Cupu
manik astagina, jagad agung katon cetha,
SULUK 1
Bayangkan sampean ada di Bintang Rasa,
dibungkus oleh Cahaya yang dipancarkan oleh Bintang Rasa warna Orange. Cahaya
itu membangun semua Nur Pribadi anda, sehingga mencorong berwarna putih. Nah
begitu sudah menyala putih terus melebur jadi satu dalam cahaya. Begitu sudah
melebur dalam cahaya, bayangkan Cahaya itu naik menuju gulu menjing (Maqom
Galih Bintang Swargaloka).
Setiap
suluk 1 harus diiringi membaca Ayat 1 dan Basmalah dan harus sudah terbentuk mayajati. Begitu pula dengaan ayat-ayat berikutnya. hingga genap 7 suluk sama dengan 7 ayat.
SULUK 2
Bayangkan diri ente yang telah lebur dalam
nur yg sedang bersemayam di Bintang Swargaloka, naik ke atas... Sak kuatmu
mbah, setinggi ente mampu.
Jangan takut, itu tidak akan pernah
terjadi meraga suksma, karens SJ mu belum maksimal dan tergolong baru dan ini
adalah sewajarnya demikian. Lain ceritanya jika sudah sopana. Tapi itu
kapan-kapan saja kalau sudah ada bukaan Sopana sehingga tidak perlu
berpuluh-puluh tahun menjelajah SJ. Oke lanjut...
Sampai sangat tinggi anda naik dan berhenti
di Bintang SSW 3 (Sama'i dunya) SSW3 adalah Musthika Pengendali Bumi. Kemudian
tubuh anda menyala-nyala hingga menyinari bumi...
Suluk
ke-2 ini harus terbentuk pada saat anda membaca Ayat ke-22 mbah... Jika
mayajatimu belum terbentuk tapi ayat sudah terbaca bagaimana? Jawabnya, Ulangi lagi
membaca ayat ke-2 tadi sampai Mayajati terbentuk sempurna.
SULUK 3
Pada
suluk ke-2 di atas status ente setara dengan ngibadah pada 1/3 malam terakhir,
dimana Bintang SSW-3 berbinar-binar menyinari bumi. Dan pada saat ini anda tak
perlu susah-susah berada pada 1/3 malam terakhir, karena anda sedang berada pada
Bintang SSW-3 alias anda berada pada maqom ijabah. Hanya para Auliya' Level
tinggi yang ada di sini seperti Rombongan Wali Yazid yang tampil di bumi
sebagai wong edan untuk memuluskan tugasnya mengamankan daerah yang dilintasinya.
Mereka bekerja untuk bumi dan dibantu oleh para wali-wali2 kecil yang terkenal
dengan sebutan Rijalul Ghaib itu.
SULUK 4
Kemudian
selain cahaya ente memancar kebumi, juga menyinari diri ente sendiri yang dimulai
dari bagian-bagian terkecilnya untuk melakukan Husada/ terapi internal
pengobatan diri dan pewujudan keinginan sebagai bonus karena ente telah bersemayam
di maqam ijabah tadi.
SULUK 5
Sebagai
Santri SSJ dituntut punya rumah sendiri di bumi ini agar jika kita kluruk/
berkokok/ mbengok/ ngajar/ apapun adalah di rumah milik sendiri untuk
mengkatrol diri kita agar berwibawa di mata masyarakat, juga untuk kepentingan
dakwah dan bukan untuk wah-wahan... Dengan begitu, dakwah kita juga akan
menyentuh pada masyarakat yang materialistik. Sehingga gema dakwah yang
bermuatan ajaran SSJ/ Islam bisa sumebar kanthi antheng. Maka cukup ente
bayangkan bahwa ente tinggal di dalam rumah ente yang komplit dengan fasilitas
hidup bagi ente dan keluarga. Sehingga nampak berwibawa di mata masyarakat dan
memudahkan dalam berdakwah.
SULUK 6
Sebelum
memulai lalaran, tentu ente harus persiapkan diri dulu untuk mayajati. Ciri-ciri
Siap menjalankan Mayajati SSJ adalah :
1.
Ingat saat ini hr apa? Bantala/ samudera/ kartika dsb.
Stlh liat jadwal owh ini hari kartika misalnya baru dilanjut Langkah ke 2
2. Baca Asma’ : “Biyaiwahnin-Biyaiwahnin.
Bisyamsyimin-bisyamsyimin. Bailahnin-bailahnin. Syabroyusyin- syabroyusyin. Syaimusyin-syaimusyin.
Sho’iyin-sho’iyin. Ka’iyin-ka’iyin. Armayalin-armayalin. Yaa manil ‘asiri ‘alaihi
yassir, ulhtuf bii kullal ‘asiir. Bihaqqil basyirin nadzir. Sayyidina Muhammadin
shollallohu ‘alaihi wasallam”. Baru mulai lalaran dengan Mayajati SSJ.
3. Pada Suluk ke-6 ini, kamu cukup membayangkan bahwa anda
sedang berrendam ke salah satu dari tiga telaga yang ada di Estungkaran dengan
i'tiqod bahwa anda sedang menyatu dengan lautan energi Hari-harian Yasamkarian.
SULUK 7
Bayangkan
anda menuang air Wijayakusuma dari cupu itu dan meminumnya.
Untuk
sementara sampai disini dulu nggih. Insya Alloh materi berlanjut setelah sukses
menjalankan materi ini.
Semoga
sukses
0 Response to "MATERI DASAR SULUK MAYAJATI SSJ"
Post a Comment