DENGANRKAN ALIRAN DARAH ANDA GUNA MENEMBUS RUANG ALVA


Manah hari Kartika malam ini : “Tidak ada suara nging pada telinga, kepala sampai pundak terasa kaku, terkadang sadar terkadang juga tidak. Baru saja mulai, perut terasa seperti ditusuk-tusuk dan di jakun terasa banyak makhluk yang mengerikan seperti hantu.”
Bagaimana dengan fenomena ini? Jawabnya : Harus rajin ber-SJ. Karena banyak yang harus dibenah tu di tubuh. Insya Allah dengan rajin ber-SJ, lambat laun tidak akan terasa sakit lagi, tahu-tahu badan berasa sehat. Oke deh.. Jika kesulitan untuk mendenganrkan suara “nging” yaa tak usah didengerkan, cukup beginis aja:

1.    Dengarkan “Ngeses”-nya Nafas yang ada di pangkal hidung atau di ujung tenggorokan. Yaitu Seperti suara saat sampean membunyikan huruf Ha kecil tanpa bunyi, tapi cuma nafas tok yang dalam keadaan mulut tertutup.
2.      Nanti kalau nafas berasa gelagepan, caranya adalah hati ditenangkan dulu, tubuh dikendorkan atau di lenturkan dan teruskan fokus mendengarkan nafas anda.
3.        Nantinya sekujur tubuh anda akan terasa kaku. Nah pertahankan kekakuan itu dan tubuhnya jangan digerakkan. Itu kira-kira 10 menit lagi. Kemuiand setelah 10 menitan, pandangan langusng Mak Pet. Peteng dhedet / gelap gulita. Nikmati saja peteng dhedhet itu dan nggak usah takut. Jika kita gagal bertahan dalam waktu 10 menit, maka kita akan kembali ke alam sadar. Bahkan terkadang hal itu bis terjadi saat kita sufah berada di alam Alva tiba-tiba tubuh ini merasa ada air keringat, maka kita langusng tersadar seketika itu juga. Peristiwa ini yang sering dialami oleh Mas Cholis, Mas Arif, Mas Yusuf, Mas Iwan, Biasanya masih seperti ini. Oke... nggak apa-apa, itu kemajuan bagus. Lanjutkan.
4.        Setelah peteng dhedhet, terkadang kita merasa tubuh ini seperti raksasa. Terskan saja. Dan mulailah dalam hati untuk menata niat menuju bulan/sasi, "Niat ingsun menuju Galih Swargaloka dalam hati mata batin melihat Jakun anda sendiri."
5.        Sekarang mulailah manah sesuai Hari-hari Yasamkarian saat sudah berada di jakun.

Cara ini bisa digunakan bagi teman-teman yang tidak menemukan bunyi Nginging ditelinganya. Demikian Nggeh loorr...

Apakah harus melewati peteng dhedhet? Dan apakah tidak ada jalan lain? Pandangan menjadi peteng dhedhet atau gelap gulita itu Pasti Mbah Kenyung. Karena peteng dhedhet adalah Zona dari Beta menujiu Alva. Pada saat seperti itu, jika kita berhasil mempertahan posisi tubuh, yakni tidak menggerakkan organ tubuh, tidak menelan ludah, maka akan tercapai mati raga dan akan sukses masuk ke Dimensi Alva. Nah baru setelah itu mulailah manah.

Adapun kok ada fenomena seperti masuk ke sebuah lorong goa yang gelap, itu karena diri kita sedang dibawa menuju ke dimensi Alva. Dan jangan heran jika kita / pandangan kita terkadang seperti terbang di hutan-hutan, itu adalah jalan menuju dimensi Alva dan belum masuk alam Alva. Artinya, tidak harus gelap secara keseluruhan, mungkin juga karena lorong ang ada ditengah-tengah kegelapan itu agak besar / melebar, jadi pandangnnya lebih luas, seperti terlihat adnya hutan belantara, padang pasir, angkasa yang terhampar luas dan sebagainya. Semua itu adalah zona atau rute menuju alam Alva kita. Lalu kita tinggal menetukan satu rute saja, dan jadikan rute itu sebagai jalan anda. Ingat. Jangan pernah mengganti atau bergonta-ganti rute. Bisa bubrah semuanya nanti. Oke.
Naah.. Selain melalui jalur ini, berarti fenomena yang kita alami hanya perasaan saja dan ilmu kita jauh dari dunia perasaan yang serba nggak ada benarnya. Makanya dari awal saya tegaskan, menggunakan Rasa itu hanya untuk menikmati kahanan / keadaan saja. Maka sejak dari awal saya katakan bahwa, syarat dasar untuk menuju Alam Alva atau menuju Gudang Supranatural tak ada istilah tawar menawar kecuali hanya “Mati Raga” dan langkah-langlahnya seperti yang tertulis diatas.
Saat ber-SJ sedang berlangsung, nikmati rasa kesemutan anda, nikmati rasa gigitan nyamuk di tubuh anda, nikmati kondisi real yang terjadi pada saat itu, Maka segalanya akan terasa nikmat dan ketahanan serta ketabahan terhadap godaan kecil yang berupa gigitan nyamuk, menelan ludah, kesemutan, akan berbuah dengan sendirinya yaitu berupa proses masuk ke Dimensi Alva.
Nah peteng dhedhet itulah pagar ghaib yang membatasi antara alam manusia dengan alam lain. Oleh karena itu jika ada orang tanpa matiraga kok bisa melihat dimensi Astral, itu ada 2 kemungkinan:
1.        Gerbang Ghaib / Zona menuju Alva sudah Jebol Full dan yang bersangkutan bisa terhubung dengan dunia Alva. Ciri-cirinya dia akan memiliki tenaga adikodrati. Contoh, Ponari si dukun kecil tempo dulu yang smepat kondang se Jatim itu dan masih banyak tokoh-tokoh lainnya.
2.        Gerbang Ghaib telah Robek. Nah ini yang sering terjadi. Orang awam seolah-olah bisa atau mampu melihat alam gaib atau makhluk lain, tapi yang bersangkutan blass gak sekti sama sekali.

Group yang ke dua ini, karena masih ditengah-tengah jalan, dan belum menjamah alam Alva, maka sewaktu-waktu yang bersangkutan ini biasa diserang oleh Rasa Takut atau trauma yang tiada henti, mungkin saat ia berada di tempat-tempat gelap dan sendirian misalnya. Jika yang bersangkutan di taruh di kuburan, bias-bisa ia pingsan, karena ketakutan padahal ya tidak ada sosok apapun atau sosok manapun yang terhubung dengnnya. Naahh... Group ke dua ini efeknya ada 2 kemungkinan yaitu :
1.        Dalam waktu jangka panjang, jika gerbang yang robek itu tadi tidak segera tertutup, maka yang bersangkutan akan jadi gila beneran.
2.        Jika alam gaib itu bisa tertutup kembali, maka yang bersangkutana akan akan kembali normal lagi.

Group yang pertama, krn guyuran Alva, mk dia menjd pemberani secara bertahab. Berani perang, berni mati, apapun keadaanya ia akan tetap berani. Inilah karakter energi Adikodrati yang bergelayut di Zona Alva. Eyang Jangkung misalnya, beliau berani terjun dari pohon kelapa, menyeberangi luasnya samudsera anpa perahu dan sebagainya. Kenapa ini bisa terjadi? Karena Guyuran Tenaga Adikodrati yang tersebar di Alva sudah masuk kedalam dirinya secara full dan terus menerus.
Jika ada orang yang mampu melihat alam gaib melalui khodam atau ilmu terawangan, itu artinya dia masih dalam maqom “ndilalah”. Artinya, ia belum memiliki rute pribadi sehingga terkadang ia bisa melihat dengan jelas  terkadang juga hanya lamat-lamat saja, bahkan blass nggkak bisa melihat sama sekali.
Akan sulit jadinya jika masih menggunakan ilmu terawangan, karena Produk semua ilmu adikodrati berasal dari alam Alva. Maka, tanpa bisa mati raga, terawanganpun akan macet total. Kecuali yang tersisa hanyalah bibir komat-kamit membaca mantra tanpa ada hasilnya. Itu artinya anda punya kemaluan, dan sudah tahu kegunaannya. Tapi belum bisa digunakan atau tidak tahu cara menggunakannya. Harus menunggu gedhe dulu baru bisa. Pingin cepet gedhe? Rajin Manah, entah bagaimana hasilnya, yang pasti satun saat nanti pasti bisa gedhe, akhirnya bisa masuk ke alam Alva dan setelah itu baru gunakan tuh Kemaluan... Hehehe. Jika keadaan kita masih seperti Bayi dan kita jujur belum mampu menembus Alva, maka solusinya hanya satu : "Pasrahkan segalanya kepada Sang Kuasa. Nilaimu ada pada tandang gawemu (perilakumu) saat berdoa untuk clien-clien-mu mbah, Insya Allah Ijabah"

Demikian nggeh loorrr... 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "DENGANRKAN ALIRAN DARAH ANDA GUNA MENEMBUS RUANG ALVA"