HATI-HATI DENGAN ILMU SABDO DADI, BISA-BISA MERUGIKAN ANAK CUCU KITA SENDIRI

Kebanyakan Qorin leluhur kita yang memiliki kesetiaan tinggi kepada leluhur memang akan mengingatkan kita jika tindakan kita dirasa aneh dan terlampau jauh menyimpang dari ajaran para leluhur kita. Selama kita masih dalam koridor akhlaqul karimah, biasanya tidak terjadi.

Contoh kecil tentang SJ, rupanya Eyang Jangkung sudah menciumnya. Artinya semasa hidup beliau, beliau sudah ada pemahaman kesana walaupun tidak menekuninya. Ini terdeteksi oleh Sang Qorin beliau yang menemui GBP. Bahwa “Nanti Ilmu Sosro Jalmo akan menyebar, maka hendaknya berhati-berhati.

Kemudian wasiat-wasiat yang umum terjadi adalah pelarangan terhadap benda-benda mistis. Hampir tidak ada leluhur kita yang menginginkan keturunannya memiliki keris dan segala macamnya. Kecenderungan mereka agar keturunannya terbebas dari benda-benda pusaka.
Oleh karena itu terhadap benda pusaka, tentu sudah mereka urus sejak mereka masih hidup. Benda-benda mistis yang mereka miliki tentunya sudah dibuang atau mereka simpan di tempat tertentu atau telah mereka kasihkan kepada keturunannnya tertentu semasa hidupnya yang serasa dianggap mampu untuk membawanya.
Artinya jika ada sosok gaib / qorin yang mengaku-ngaku sebagai leluhur mahu memberi MD (Merah Delima), atau benda pusaka apapun, maka jawab saja, “tidak perlu”. Jika mereka masih tetap ngotot mau memberikannya maka, cukup satu teriakan AH (Auman  Harimau) saja sudah mampu untuk membuat mereka kabur. Yang jelas mereka itu bukanlah leluhur kita.
Demikian nggeh luur. Juga dengan sedulor-sedulur yang lain harap hati-hati. Khususnya Mas Iwan dan Mas Yusuf yang masih berada dalam pengawasan intensif saya, karena besok-besok akan ada sosok Ghaib yg mengincar sampean. Sebab sudah beberapa kali saya menarik mereka (sosok gaib) keluar masuk dari zona manah kalian. Maklum, karena semua peseryta SJ disini masih tergolong kelas TK (Taman Kanak-kanak) dalam dunia manahnya.


Untuk Mbah Kenyung, malah sering dihadang oleh energi dari Qorinnya orang-orang terdahulu, entah karena apa dan ada unsur apa saya tidak tahu. Makanya mbah kenyung ini tidak pernah satu kalipun bisa mewujudkan gerakan penarikan benda-benda dari alam gaib, karena saat upaya itu dilakukan, para Qorin itu langsung menutup jalan terbukanya hijab dan mempertebal hijab itu sehingga benda / pusaka yang hendak ditariknya tidak bisa terwujud.
Ini contoh cara mereka (para Qorin) untuk melindungi keturunan mereka agar tidak terjerumus ke lembah yang menurut mereka tidak bagus. Oke
Satu catatan lagi. Terkadang leluhur kita juga ngawur. Contoh Eyangku Sendiri pernah bersabda “Para putraku dan keturunanku tidak akan ada yang jadi Pegawai Negeri.” Ini Ngendikane Eyang Faqih didepan para Santri-santri dan putra-putranya.
Saat itu Abah saya mau di angkat jadi PNS dan keluarga menolaknya. Nah giliran generasi saya, pandangan berubah. Hmmm luar biasa sabda eyang, dawuh seperti itu rupanya memiliki energi yang sangat Tinggi. Sehingga beberapa kali kita daftar PNS gagal terus, dan sealu ada-ada saja acaranya.
Saya pun Cancut Taliwondo. Saya marah-marah sama Eyang dan beliau diam saja. Ehhh ternyata yang saya hadapi itu adalah qorinnya dan bukan Eyang yang sesungguhnya. Kebetula nih, Aku pun meminta Qorin Eyang untuk mencabut Sabda Eyang, setidaknya sebagai qorin-nya ia memiliki ilmu yang berimbang deng empunya (eyang).
Akhirnya aku ritual pembadaran sabda selama 2 tahun. Saya acak-acak semua energi yang menghalangi kami. Hmmm energi itu rupanya bisa menjelma sosok-sosok ghaib. Akhirnya terjadilah adu duel pada setiap hari Jumat selama 2 tahun full.
Saat duel terakhir, energi besar itu berhasil aku lumpuhkan dan demi keamanan maka aku menelannya dan aku simpan di tempat yang aman dalam diriku.
Setelah itu saya hub Abah dan Bunda agar memanggil adik saya yang berrada di Malaysia untuk pulang ke Indonesia, supaya mendaftar jagi PNS. Ayah bunda sudah tahu tentang watak saya sejak kecil dan menurut Abah Bunda kata-kataku selalu benar. Maka tanpa babibu, mereka panggil adikku untuk segera pulang ke Indonesia. Dan sesampainya di Indonesia ia langsung mendaftarkan diri sebagai CPNS dan langsung diterima. Dan kini ia jadi PNS di Yogya. Untuk diriku, saya wakilkan ke istriku. Sehingga seluruh keluargaku PNS semua.
Ini contoh kecil, bahwa keputusan leluhur belum tentu benar untuk dunia anak dan cucu-cucu mereka. Makaanya lorrr... hati-hati dalam bermain Ilmu Sabda Dadinya. Bisa-bisa merepotkan keturunan kita sendiri nantinya. Pelajaran berharga buat kita semua. Semoga bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "HATI-HATI DENGAN ILMU SABDO DADI, BISA-BISA MERUGIKAN ANAK CUCU KITA SENDIRI"