PERTEMUAN SANG SANTRI SAAT MANAH HARI MARUTA (ANGIN) DENGAN JIN ABU SYUJA', SOOSK PANGLIMA JIN YANG SANGAT SAKTI SEBAGAI PELINDNG DAN GARDA DEPAN PENJAGA PARA SANTRI
Pengalaman saat ber-SJ manah di hari Maruta tadi malam
saya masuk ke inti Maruta dan langsung di tunggu oleh seseorang yang berjubah seperti
sesepuh Shaolin, kepalanya botak membawa tongkat dan bertasbih. Dia meyuruh
saya untuk duduk di depannya. Saya pun menuruti perintahnya dan
menyapanya dengan ucapan "salam bunga yasamkar" dan dia pun menjawab
salam saya. Tiba-tiba tangannya sudah berada di atas kepala saya.
Masih tetap membaca wirid bismillah yasamkar tiba-tiba keluarlah
cahaya putih dari tangannya. Di sekujur tubuh saya nampak kilauan cahaya,
kemudian dia berkata "sudah waktu kamu nak..." Setelah selesai dia
berkata, dia titip salam buat guru saya. Kemudian saya bertanya "kakek ini
siapa? Dia menjawab "saya syeh.... (Titik-titik) gurumu paham siapa
saya".
Setelah itu dia pamit dan pergi dengan burung seperti garuda besar
sekali sebagai kendaraanya. setelah itu saya melanjutkan manah SJ sampai
selesai.
Mohon penjelasan Yi... Saya takut jika
keliru.
Jawab : xhixhix... Itu Syekh Abu Syuja'...
Sosok jin yang sangat sakti. Dia dari tanah Arab tepatnya kota Makah... Lama
dia Ngawulo
di Eyang Rasyid... Dia merupakan Garda terdepan untuk Cucu-cucu Eyang Rasyid... Terakhir
di Pengkol pada tahun 1986 Habis itu yaa sudah... Beliau cabut dari indonesia
kemudian pindah ke Madinah. Kini hanya beberapa orang saja yang bisa terhubung
dengan beliau...
Unutk Syekh Abu Suja' sendiri sampai saat ini masih terjalin aktif
berhubungan dengan saya... Beliau butuh untuk menjaga anak-anak. Nanti
malam insya Alloh akan saya cek ulang, karena tadi sempet gagal terhubung
dengan mereka berdua. Yaitu Syekh Raihan dan Syekh Aba Suja'. Sama-sama
berkendaraan Merpati Raksasa.
Jika itu benar-benar Syekh Raihan, insya Alloh dalam 3 hari ini
dia akan datang dan memberu sesuatu. Kalu Syekh Aba Syuja' tidak pernah ngasih
akan kedatangannya karena dia sering ketemu.
Di dunia X banyak sosok sakti yang mengendarai burung garuda atau benda2-venda
Ada yang pakai pelepah Kelapa... Eyang Jangkung aja yg aneh2... Disana jg msh
aneh... Umumnya paka pelepah kelapa yg mungil yg cantik... Tp eyang, pakai
Kelapa... Hixhixhix...
Jika di air kelapa itu seperti kapal dan eyang Jangkung bisa
shalat dan berdzikir di atasnya. Jika di alam X ia tampak seperti Piring Terbang dan Eyang juga full dzikir disana... Aku juga pingin
seperti itu jane...
Untuk pencapaian hajat, memang
seperti itu. Namun tidak setiap manusia tanggap akan sasmita
tersebut. Realitas
yang terjadi adalah adanya energi yang bergerak untuk mewujudkan cita-cita dan
impiannya. Jika ia seorg murid, dan bukan mandiri, maka dalam
banyak kasus, Sang guru terlibat langsung didalam
doa-doanya. Sehingga Energi dair guru juga mampu terbaca oleh santri tersebut. Sedangkan
untuk hal ini, tergantung bagi Sang Guru, mau mengirimkan jenis nur / cahaya / energi apa ?
Maka sang Murid saat merespons energinya, dan
sang murid bertanya, maka Sang Nur / energi itu akan mengatakan, “Salam
buat gurumu dan Dia sudah tahu”.
Kenapa demikian? Karena Sang Gurulah yang mengirimnya ke santri-santrinya untuk
kelancaran dan terwujudnya hajat santri tersebut. Ini hanya berlaku bagi Santri yang Peka dan responsif terhadap alam bawah
sadarnya. Sedangkan bagi sntri yang tidak
peka, maka mereka tidak akan mengalami hal yang demikian tadi, tahu-tahu cita-cita
/ harapannya terwujud begitu saja. Yang santri rasakan adalah terbayang, Rindu,
atau Teringat kepada Gurunya.
Kalu santri mandiri, artinya santri yang tidak
ada keterlibatan kepada pihak luar, maka jika terjadi kontak dengan pihak luar,
ini yang bahaya. Karena tidak ada sosok / seseorang yang menjaga dan
bertanggung jawab akan keselamatan sang santri. Oke. Semoga segera terkabulkan
semua hajat kita. Amin
KALENDER
YASAMKARIAN
Kartika, 4 Swargaloka 1 Y
YAA QUDDUSU (Yang Maha Suci)
Jum'at, 19 Oktober 2018 M / 10 Shofar 1440 H
0 Response to "HUBUNGAN SANTRI DENGAN SANG GURU"
Post a Comment