JANGAN PERNAH MENGGUNAKAN RASA / PRADUGA

ROSO vs CIPTO

Peserta Sosro Jalmo dilarang keras menggunakan ilmu Roso, sebab Allah  Firman Allah sudah sangat jelas “fa inna dhonna laa yughni ‘anil haqqi syaiaa” Sesungguhnya, dhonn /perasaan itu tak ada manfaatnya bagi kebenaran. Jadi menggunakan roso itu hanya untuk menikmati hidup dan untuk menikmati apa yang sedang kita lakukan tidak lebih dari itu.


Contoh saat manah (Muraqabah) : Roso digunakan untuk menikmati manahnya saja, biar berasa nikmat dan ketagihan, kemudian selebihnya menggunakan Cipta.

Coba kisah ini dikaji. Michael anak umur 6 tahun. Saat minta jajan, ya nangis harus bengak-bengok minta duit abahnya. Sama abahnya nggak di kasih lari ke ibunya. Sama ibundanya nggak dikasih, ya lari ke kakak-kakaknya. Saat minta makan, ya teriak-teriak sminta diambilkan makan, minta digorengke inida n itu... 

Pingin main bola ya minta duit sama kakak-kakaknya untuk beli bola dan tendang sana tendang sini. Lhaa ini yang perlu di kaji, saat dia bermain dengan telornya yang hendak digoreng, dia memanggil-manggil namanya sendiri dan bukan bapak, ibu atau kakak-kakaknya... "Michael...Michael... Michael... Terus telornya dikasihkan kekakaknya dan menyuruh untuk memecahkannya. What happened? Apa yang terjadi? Andrean yang sudah duduk di kelas 4 dan Alec yang sudah kelas 6 SD Tapi toh mereka juga tidak bisa memecahkan telor itu.


bagaimana kinerja tenaga adikodrati yang ada padanya? Ini bukan karena telapak tangan dia bergaris hanya satu garis saja, tetapi pola energi yang telah berhasil dihimpun dan dimainkannya. Lalu abahnya pun datang dan dengan sekali tiup saja, telor tersebut bisa dipecahkan terus digoreng buat lauk dia.... Gitu lorr. Dia mintanya yang tampak. Dia beelum mengerti tauhid kok... Minta duit ya teriak-teriak Ma... Minta duit... Tapi kalu mau mengeluarkan tenaga adikodrati, dia panggil namanya sendiri.

Aku sedang di Warung, Amplop-amplop milik Michael. Ditulis oleh dia sendiri. Dia minta kepadaku agar pada saat ke Prigi nanti, supaya amplop-amplop itu dilarung di Laut. Aku sangat paham, barangkali dia sedang kirim pesan sama Mbak Yu Ratu Kidul, entah isi pesan itu apa.... Dan dulor-dulur nggak ada kan yang menggunakan metode ini... Rupanya Umar Bin Khatab juga sama, pernah kirim surat kepada Sungai Nil... Mbah Kenyung pasti lengkap ceritanya.

Kuncinya, Kita yang prodak dari sana harus bisa kompak dengan kita yang produk Nganjuk, Grobogan, Pati, Jepara, Jakarta Dan sebagainya. Produk-produk lokal ini memang kadang-kadang nggeregetke... bukan kyai bukan orang biasa, bukan rakyat bukan pula pejabat, tiap melihat wanita cantik pandangannya otomatis gerak dengan sendirinya. Maklumproduk lokal... Kwkwkwk

Makannya, produk lokal jika sudah rusak ya harus dibuang di kuburan menjadi bangkai. Lha bagaimnana dengan produk yang dari Sana ya harus kembali ke sana...

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "JANGAN PERNAH MENGGUNAKAN RASA / PRADUGA"