PUASA SEABAGI PERSEMBAHAN KHUSUS UNTUK TUHAN
Pertanyaan dari salah satu santri Sosoro Jalmo "Setelah ini apakah Materi Wihdatul Ghina ada tambhannya nggak
yi?" Jawabnya : Tidak mas Arif. Kita tinggal mengulang-mengulang wiridnya saja. Misal, Ritual
Wihdatul Ghina, boleh dilakukan berkali-kali dalam sehari. Boleh juga ditumbali / ditirakati dengan
puasa, sehingga saat kita dapat bertemu dengan sosok yang duduk diatas kursi dan
pertanda jaminan 100% kaya. Sama saja saat kita belajar Sosro Jalmo, kok nggak
masuk-masuk, yaa puasa dulu. Tujuannya agar belajar Sosro Jalmo-nya sukses dan
full berkah.
Jadi intinyam, kita tinggal tandang grayang
saja.
Jika motor yang kita kendarai saat melaju tersendat-sendat
jalannya, itu bukan berarti motornya nggak bagus. Terkadang kurang Isi BBM-nya,
maka langkah yang harus segera kita lakukan adalah turun dari motor dan menuju
pom bahan bakar dan mengisi BBM full. Maka jalannya pun akan lancar.
Sama saj denhgan tubuh kita juga demikian,
fokus dan tidaknya, pikiran suka mbelayang kemana-mana, bukan berarti tubuh
kita rusak. Tapi bisa jadi antara muatan keinginan tanjakan dengan
BBM-nya tidak seimbang. Solusi, ya harus Ngelempit Usus sebagai isi BBM.
Catatan penting:
Puasa dengan melipat
Usus jauh 100 kali lipatnya lebih joss dibandingkan dengan puasa mekek howo songo dari
hal negatif.
Ngelempit Usus, walau kita masih Full dosa, tetap saja cita-cita kita akan maujud.
Contoh kecil, saya sedang berbohong kepada santri sebagai ujian berkala:
Aku minta kepada santri agar puasa 7 hari, syaratnya tidak boleh sholat. Pada saat yang sama, aku juga meminta santri agar selama seminggu full ini harus bisa menjaga lisan, telinga, dan mata serta pikiran dan membaca aurad 1000 kali setiap malam
da]n membanyakkan membaca dalam
hati setiap harinya. Tujuannya adalah mendapatkan benda X.
Mana yang berahisl? Hmmm berkali-kali merek yang ngelempit usus-lah yang sukses. Usai ritual dan menuai hasil, merek saya kumpulkan. Aku
minta maa karena telah melarang mereka sholat demi puasa kalian. Dan aku ceritakan ini
semata-semata hanya untuk menguji daya puasa saja. Dan hari-hari berikutnya aku memohon
ampun kepada Allah bahwa tak ada setitikpun niatan bagiku untuk melarang Shalat. Aku
hanya ingin mengajarkan ke santri-santriku agar mereka gemar ngelempit usus, walau sudah
kaya sekalipun.
Santri-santri pun mengerti akan maksudku. Nah ini adalah contoh, bahwa puasa itu adalah Sesaji untuk Allah semata dan terpisah dari ritual amal badah apapun. Jadi puasa itu adalah full hak prerogatif Allah.
Jadi lorrrr... Jika kita adalah Jago Ilmu Rasa yang sudah mahir selama 60 tahun, tapi
tetap saja tidak ada sekuku hitamnya dibanding dengan
orang yang nggak ngerti apa-apa tapi
sregep Ngelempit Usus (rajin berpuasa).
Ngelempit usus artinya puasa yang
tidak makan dan tidak minum. Mekek howo songo adalah istilah para ahli Jago Ilmu Rasa
untuk menyebutkan sebuah tirakat bathin dengan cara menjaga lubang sembilan dari hal-hal negatif.
Jadi puasanya ahli ilmu rasa yaa tetap makan,
cuma yang dimakan yang halal-halal saja. Mereka tetap
minum dan yang diminum yang halal-halal saja. Tidak menunjukkan aksi ngelempit usus (puasa secara syar’iyah). Mereka ini banyak
sekali, bahkan saat Ramadhanpun mereka nggak puasa. Kata mereka “Puasa
itu tidak ada artinya, jika howo songo masih kemasukan barang negative”.
Aku sering katakan kepeda mereka, “Urusan kepada Allah, kita harus punya cara sendri-sendiri. Tapi
ini dunia, yang penting kita bisa ngelempit usus walau akhlaknya bejat. Bejat yo ben, yang
penting mau berpuasa. Aklhlak bejat itu penyakit yang diumbar karepe dewe (dibiarkan)
nanti kalau sudah bosan toh akhirnya juga akan sembuh dengan sendirinya. Tapi kalau malas beruasa (Ngelempit Usus), ini bukan penyakit, tapi seburuk-buruknya akhlak.
Setiap hari kita juga wajib memangkas tujuh
bunga iblis agar mereka tidak ikut masuk selama kita berpuasa. Jika kita tidak
mau meangkas tujuh b ung aiblis tersebut akhirnya howo songo kotor terus
menerus. Jadi yang penting itu mau berpuasa (melipat
Usus)
Makannya luurr.. lihat tuh Mbah Kenyung disantet seribu dukun nggak bakal mempan.... Hehehe... itulah salah satu sisi dari faidah puasa.
Sekilas info tentang Mekak Howo Songo, yaitu :
2 lobang Mata
2 lobang teling
2 lobang hidung
1 lobang mulut
1 lobang anus
1 lobang kemaluan
Mekek Howo Songo berarti menahan diri dari
hal-hal negatif yang dilakukan oleh 9 lobang tersebut.
Orang Sosro Jalmo tidak hanya itu, karena kita memiliki miliaran howo. Yakni seluruh permukaan tubuh
kita ini. Permukaan tubuh meliputi kulit dan
rambut serta bulu-bulu yang tumbuh pada tubuh kita.
Karena itulah lorrr, anda semua diajari bernafas melalui permukaan tubuh
anda. Jika anda kesulitan, maka akupun tidak heran karena memang sulit. Tapi jika anda santri Sosro jalmo yang tidak
kesulitan dalam ber-SJ, malah saya yang bingung dan bertanya-tanya, “kok
mudah sekali..??? Para Wali saja kesulitan kok.... Kanjeng Sunan Kalijaga lho kesulitan, demikian
juga dengan wali-wali yang lain.... Sampai-sampai mereka ogah belajar Sosro Jalmo hahahaha....
Jika santri-santriku mudah dalam ber-Sosro Jalmo,
aku bertanya-tanya, “Apakah sntri-santriku sudah lebih sakti dari pada para
wali ya...? Jika iya.... Weit..... Itu dambaan saya... dan
tentunya saya akan sangat Pede dan bisa berdiri tegak dan tidak melungker saat di hadapan Rosululloh ﷺ kelak. Ngoten
lorrr. Karena Ilmu Sosro Jalmo adalah ilmu yang melampaui
ilmu-ilmu yang di dalami oleh para Jago olah Roso... Oke tetap
semangat...
Samudera, 55 Wardhaya 1 Y
Jum'at Pon, 31 Agustus 2018 M/ 19 dzul HIjjah 1439 H
Yaa Waliyyu (Yang Maha Melindungi)
0 Response to "PUASA ADALAH HAK ALLAH"
Post a Comment