METODE PENANGGALAN TAHUN YASAMKARIAN

PENANGGALAN TAHUN YASAMKAR
Penanggalan Yasamkariyan ini mulai diberlakukan sejak tanggal 11 September 2017 kemarin oleh GBP. Yasamkar J.Has. Wijayakusuma. Karena sebelumnya di kasawendran tidak menggunakan hitungan penanggalan. Sama hal-nya dengan Kerajaan LS (laut Selatan), sampai detik ini belum menggunakan teknik hitungan penanggalan sebagai pedomannya.

Nah...! Di dalam kalender Yasamkariyan dalam hitungan sepekan ada 6 hari, sebulan ada 100 hari dan setahun ada 800 hari. Adapun jumlah 6 hari dalam sepekan ini diambil dari ayat “Fii Sittati Ayyamin (dalam enam hari)”.
Dalam sebulan terdapat 100 hari. 100 hari ini megacu 100 Asma’ Allah yang indah-indah, yang kita kenal dengan sebutan Asma’ Al-Husna. Padahal Allah Memiliki milyaran Asma’ yang Indah-indah. Namun yang dipropagandakan hanya 100 Asma’.  
Lhoo... ! kok bisa 100, bukankah Asma’ Al-Husna itu berjumlah 99?  Jawabnya Iya... tapi perlu diingat, sebelum Allah mempopulerkan ke-99 Asma’-Nya, Beliau memperkenalkan Diri-Nya dengan sebutan “Allah” yang artinya Tuhan. Sedangkan untuk Asma’ Al-Husna yang sering kita baca itu lafal “Allah” tidak masuk hitungan. Makanya disini kami komulasikan menjadi 100 Asma’.


Adapun Asm’a’-Asma’ yang lain (selain Asma’ Al-Husna), ini diberikan khusus kepada orang-orang yang dicintai-Nya sebagai cindera mata kepada Para kekasih-Nya tentang Diri-Nya, dan hanya kalangan Auliya’ saja yang tahu. Dan masing-masing dari para wali tersebut hanya mendapat Satu Asma’ saja. Contoh Asma’ Allah “Yasamkar” yang artinya Allah Maha Segala-Gala-Nya. Asma’ ini bukan bahasa Arab dan juga bukan bahasa Kasawendran. 

Selanjutnya, untuk menandai hari dalam kalender Yasamkariyah ini adalah :
Hari            = Surya
Bulan          = Kawignyan       
Tahun         = Temen.
Adapun nama –nama hari (Surya) dalam ilmu perbintangan di Yasamkar dan makna serta harapan yang terkandung didalamnya, yang kita sebut sebagai “enam mongso” adalah sebagai berikut :
1.        Samudra (Laut). Tanda-tanda Kekuasaan Allah berupa air yang terhampar luas di muka bumi ini, yang siap menerima dan menampung sampah dan kotoran kita tanpa merasa disakiti atau marah-marah. Samudera bersifat “Jembar Dadane” “ombo pikirane” tidak mudah BETE, stres, galau, walaupun ia di aliri dari berbagai macam air yang entah dari mana asalnya.

2.        Kartika (Bintang). Senantiasa diatas. Harapannya selalu tinggi / mulia. Ingin selalu dekat dengan Tuhannya dan tidak asal-asalan mendekat. Semua dilakukan penuh dengan perencanaan dan tidak membiarkan dirinya lari kemana-mana seperti kencingnya Dajjal.

3.        Surya (Matahari). Selalu bersinar tanpa merasa lelah, entah yang disinarinya membutuhkan atau tidak. Entah yang disinarinya merasa atau tidak, ia tetap bersinar. Surya/Matahari ini tidak peduli apakah mereka bisa berterimakasih atau tidak. Kita, sebagai manusia harus bisa belajar seperti layaknya stempel Ilahiyah yang berupa matahari yang selalu menyinari bumi tanpa mengharap imbalan ataupun ucapan terimakasih

4.        Maruta (Angin). Tanda keagungan Tuhan yang satu ini sangatlah antik. Dia banyak dimanfaatkan sebagai Thoyyil Ardli “melipat bumi” oleh kanjeng Nabi Sulaiman Alaihi Salam. Dengan memanfaatkan bantuan angin, beliau dengan mudahnya melintasi daerah satu ke daerah yang lain. Sebagai angin, kita selalu membawa kesejukan dan tidak mengajak kisruh serta tidak menebarkan fitnah.

5.        Angkasa (Langit). Kita selalu berada di papan atas selagi itu masih ilmu, karena langit memiliki tingkatan-tingkatan layaknya ilmu pengetahuan. Kita isi hari-hari kita dengan belajar dan terus belajar sampai Tuhan menyatakan kita Finish yakni Sakaratul maut. Jadi menuntut ilmu itu hukmnya wajib yang harus kita lakukan sejak turun dari ayunan sampai masuk ke kuburan.

6.        Banthala (Bumi). Sebagai tempat berpijak yang selalu di injak-injak setiap saat, namun ia tidak pernah marah bahkan ia selalu memberi kita pelayanan terbaik dan memberikan kemanfaatan kepada kita secara berangsur-angsur dan terus menerus tanpa mengenal lelah atau marah. Namun terkadang bumi juga marah dan kesal kepada kita. Itu kenapa? Karena kita-nya yang terlalu ndableg.  
Pada kalender Yasamkariyan terdapat 2 jagad. Jagat yang pertama merupakan komulasi dari kedua jagad yang disebut Manunggaling Jagad yang meliputi jagad alit (tata surya kecil) yang mengitari diri kita dan Jagad Ageng (jagad besar) yakni alam semesta dan se isinya ini. Jika peredaran bintang jagad alit yang ada didalam diri kita ini salah dalam peredarannya atau saling bertabrakan, maka hasilnya hidup pun menjadi kacau, seperti stres, sakit fisik / non fisik, kemerosotan materi, mental, spiritual dan lain-lain.
Adapun nama-nama bulan di kalender Yasamkariyan ada 8 bulan, yaitu : 
a.        Wiwara Manggala (Komandan)
b.        Wiwara Rasa (pengrasa/perasaan)
c.         Wiwara Kawignyan (kebijaksanaan)
d.        Wiwara Swargaloka (surgawi)
e.         Wiwara Wenanging Jumenengan
f.          Wiwara Sinten sinambating Wangi 1 (Suksma Awal)
g.        Wiwara Sinten Sinambating Wangi 2 (Suksma Akhir)

Di kalender Yasamkariyan terdapat 4 nama tahun (Jumenengan), yaitu :
a.        Tahun Temen
b.        Tahun Salmen
c.         Tahun Rosul
d.        Tahun Punjul

Contoh Kalender Yasamkariyan :

Senin, 1 januari 2018 : kalau di kalender Yasamkariyan bertepata dengan :
Kartika, 14 Rasa 1 Y
Dibaca :
Hari            = Mongso
Tanggal       = Angka
Bulan          = Krasa Kawignyan
Tahun         = Jumenengan/ Jumeneng
Tahun 1      = Bertepatan dengan Tahun/Jumeneng Temen

Karena di kalender Yasamkariyan hanya memiliki 4 nama tahun, maka 32.000 hari berikutnya, masuk ke Tahun Temen lagi (Jumeneng Temen). Seumpama Hari ini adalah Kartika, 14 Rasa 1 Y, berarti penangalan tahun Yasamkariyan sudah berumur 114 hari.
Start dimulainya pergantian hari pada penanggalan Kalender Yasamkar ini dari terbitnya waktu Subuh / fajar shodiq, dengan hari bari dan sinar matahari yang baru. Berbeda dengan penanggalan Kalender Nasional yang dimulai dari jam 00.00 tengah malam. Dan penanggalan Kalender Hijriyah dimulai dari masuknya waktu sholat Ashar. Kalau kalender Jawa pergantian hari di mulai dari masuknya waktu maghrib / terbenamnya matahari.
Jadwal Wirid dan Aurad Asma’-Nya


Tgl
HARI

AURAD


ARTINYA
1
Surya (Matahari)
يَا رَحْمٰنُ
Maha Pengasih
2
Maruta (Angin)
يَا رَحِيْمُ
Maha Penyayang
3
Angkasa
يَا مَلِكُ
Maha Merajai
4
Banthala (Bumi)
يَا قُدُّوْسُ
Maha Suci
5
Samudra (Laut)
يَا سَلَامُ
Maha Memberi kesejahteraan
6
Kartika (Bintang)
يَا مُؤْمِنُ
Maha Memberi Keamanan
7
Surya (Matahari)
يَا مُهَيْمِنُ
Maha Mengatur
8
Maruta (Angin)
يَا عَزِيْزُ
Maha Perkasa
9
Angkasa
يَا جَبَّارُ
Maha Agung
10
Banthala (Bumi)
يَا مُتَــكَبِّرُ
Maha Memiliki Kebesaran
11
Samudra (Laut)
يَا خَالِقُ
Maha Pencipta
12
Kartika (Bintang)
يَا بَارِئُ
Maha Melepaskan
13
Surya (Matahari)
يَا مُصَوِّرُ
Maha Membentuk
14
Maruta (Angin)
يَا غَفَّارُ
Maha Pengampun
15
Angkasa
يَا قَهَّارُ
Maha Menundukkan
16
Banthala (Bumi)
يَا وَهَّابُ
Maha Memberi
17
Samudra (Laut)
يَا رَزَّاقُ
Maha Pemberi Rizki
18
Kartika (Bintang)
يَا فَتَّاحُ
Maha Pembuka
19
Surya (Matahari)
يَا عَلِيْمُ
Maha Mengetahui
20
Maruta (Angin)
يَاقَابِضُ يَا بَاسِطُ
Maha Menyempitkan dan Melapangkan
21
Angkasa
يَا بَاسِطُ
Maha Melapangkan
22
Banthala (Bumi)
يَا خَافِضُ يَا رَافِعُ
Maha Merendahkan dan Meninggikan
23
Samudra (Laut)
يَا رَافِعُ
Maha Meninggikan / Mengangkat
24
Kartika (Bintang)
يَا مُعِزُّ
Maha Memuliakan
25
Surya (Matahari)
يَا مُعِزُّ يَا مُذِلُّ
Maha Memuliakan dan Menghinakan
26
Maruta (Angin)
يَا سَمِيْعُ
Maha Mendengar
27
Angkasa
يَا بَصِيْرُ
Maha Melihat
28
Banthala (Bumi)
يَا حَكَمُ
Maha Menetapkan Hukum
29
Samudra (Laut)
يَا عَدْلُ
Maha Adil
30
Kartika (Bintang)
يَا لَطِيْفُ
Maha Lembut
31
Surya (Matahari)
يَا خَبِــيْرُ
Maha Mengenal/ Waspada
32
Maruta (Angin)
 يَا حَلِيْمُ
Maha Penyantun
33
Angkasa
يَا عَظِيْمُ
Maha Agung
34
Banthala (Bumi)
يَا غَفُوْرُ
Maha Mengampuni
35
Samudra (Laut)
يَا شَكُوْرُ
Maha Menghargai
36
Kartika (Bintang)
يَا عَلِيُّ
Maha Tinggi
37
Surya (Matahari)
يَا كَبِــيْرُ
Maha Besar
38
Maruta (Angin)
يَا حَفِيْظُ
Maha Memelihara
39
Angkasa
يَا مُقِيْتُ
Maha Pemberi Kecukupan
40
Banthala (Bumi)
يَا حَسِيْبُ
Maha Menghisab/ Membuat Perhitungan
41
Samudra (Laut)
يَا جَلِيْلُ
Maha Luhur
42
Kartika (Bintang)
يَا كَرِيْمُ
Maha Mulia
43
Surya (Matahari)
يَا رَقِيْبُ
Maha Mengawasi
44
Maruta (Angin)
يَا مُجِيْبُ
Maha Mengabulkan Doa
45
Angkasa
يَا وَاسِعُ
Maha Luas
46
Banthala (Bumi)
يَا حَكِيْمُ
Maha Bijaksana
47
Samudra (Laut)
يَا وَدُوْدُ
Maha Mengasihi
48
Kartika (Bintang)
يَا مَجِيْدُ
Maha Mulia
49
Surya (Matahari)
يَا بَاعِثُ
Maha Membangkitkan
50
Maruta (Angin)
يَا شَهِيْدُ
Maha Menyaksikan
51
Angkasa
يَا حَقُّ
Maha Berhak/ Benar
52
Banthala (Bumi)
يَا وَكِيْلُ
Maha Memelihara /Memasrahkan
53
Samudra (Laut)
يَا قَوِيُّ
Maha Kuat
54
Kartika (Bintang)
يَا مَتِيْنُ
Maha Kokoh
55
Surya (Matahari)
يَا وَلِيُّ
Maha Melindungi
56
Maruta (Angin)
يَا حَمِيْدُ
Maha Terpuji
57
Angkasa
يَا مُحْصِىْ
Maha Menghitung
58
Banthala (Bumi)
يَا مُبْدِئُ
Maha Mengawali
59
Samudra (Laut)
يَا مُعِيْدُ
Maha Mengembalikan Kehidupan
60
Kartika (Bintang)
يَا مُحْيِى
Maha Menghidupkan
61
Surya (Matahari)
يَا مُمِيْتُ
Maha Mematikan
62
Maruta (Angin)
يَا حَيُّ
Maha Hidup
63
Angkasa
يَا قَيُّوْمُ
Maha Mandiri
64
Banthala (Bumi)
يَا مَاجِدُ
Maha Mulia / Menemukan
65
Samudra (Laut)
يَا وَاجِدُ
Maha Tunggal
66
Kartika (Bintang)
يَا اَحَدُ
Maha Esa
67
Surya (Matahari)
يَا صَمَدُ
Maha Tempat Meminta
68
Maruta (Angin)
يَا قَادِرُ
Maha Kuasa
69
Angkasa
يَا مُقْتَدِرُ
Maha Berkuasa
70
Banthala (Bumi)
يَا مُقَدِّمُ
Maha Mendahulukan
71
Samudra (Laut)
يَا مُؤَخِّرُ
Maha Mengakhirkan
72
Kartika (Bintang)
يَا أَوَّلُ
Maha Awal
73
Surya (Matahari)
يَا آخِرُ
Maha Akhir
74
Maruta (Angin)
يَا ظَاهِرُ
Maha Nyata
75
Angkasa
يَا بَاطِنُ
Maha Gaib/Tidak terlihat
76
Banthala (Bumi)
يَا وَالِىْ
Maha Memerintah
77
Samudra (Laut)
يَا مُتَعَالِىْ
Maha Tinggi
78
Kartika (Bintang)
يَا بَرُّ
Maha Penderma
79
Surya (Matahari)
يَا تَوَّابُ
Maha Penerima Taubat
80
Maruta (Angin)
يَا مُنْتَقِمُ
Maha Pemberi Balasan
81
Angkasa
يَا عَفُوُّ
Maha Pemaaf
82
Banthala (Bumi)
يَا رَؤُوْفُ
Maha Pengasuh
83
Samudra (Laut)
يَا مَالِكُ
Maha Raja
84
Kartika (Bintang)
يَا مَالِكَ الْـمُلْكِ
Maha Penguasa Alam Semesta
85
Surya (Matahari)
يَا ذَااْلجَلَالِ وَاْلإِكْرَامِ
Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan
86
Maruta (Angin)
يَا مُقْسِطُ
Maha Pemberi Keadilan
87
Angkasa
يَا جَامِعُ
Maha Mengumpulkan
88
Banthala (Bumi)
يَا غَنِيُّ
Maha Kaya
89
Samudra (Laut)
يَا مُغْنِىْ
Maha Pemberi Kekayaan
90
Kartika (Bintang)
يَا مَانِعُ
Maha Mencegah
91
Surya (Matahari)
 يَا مَانِعُ يَا ضَآرُّ
Maha Mencegah lagi Maha Pemberi Kemudlaratan
92
Maruta (Angin)
يَا نَافِعُ
Maha Pemberi Manfaat
93
Angkasa
يَا نُوْرُ
Maha Cahaya
94
Banthala (Bumi)
يَا هَادِىْ
Maha Pemberi Petunjuk
95
Samudra (Laut)
يَا بَدِيْعُ
Maha Pencipta Tiada Banding
96
Kartika (Bintang)
يَا بَاقِىْ
Maha Kekal
97
Surya (Matahari)
يَا وَارِثُ
Maha Pewaris
98
Maruta (Angin)
يَا رَشِيْدُ
Maha Pandai
99
Angkasa
يَا صَبُوْرُ
Maha Sabar
100
Banthala (Bumi)
يَا اَللهُ يَسَمْكَرْ
Tuhan yang Maha Segala-galanya
كُنْ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدْ - كُنْ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدْ
كُنْ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدْ - كُنْ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدْ

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "METODE PENANGGALAN TAHUN YASAMKARIAN"