SULUK LINDHU JATI
Ada salah satu santriku yang
menyalahgunakan ngelmu Suluk Lindhu Jati Yasamkar untuk pesugihan. Demi sebuah
harta, dia rela ngarit nyowo (membunuh orang untuk tumbal) untuk persembahan
dan ditukar dengan harta. Hem..... yaa nggak boleh....!
Pulung Perguruanku yang merupakan
kelanjutan dari Pulung Pajajaran yang besarnya sepadan dengan pulung Indonesia,
Sang Maha Kuasa langsung menegurnya dengan menghentakkan petir tepat di depannya.
Untungnya dia tidak meninggal ditempat. Karena ini baru peringatan.
WUNGU TUWO TUMANDANGO. LINDHU JATI ING BANTHOLO
GUMELARING
SEWU CIPTO. PRAHORO GUNG ING BANTOLO
WUNGU TUWO, TUMANDANGO-TUMANDANGO
LINDHU JATI, ING BANTOLO-ING BANTOLO
JAGAD WETAN PUNGKASONO, JAGAD KULON PUNGKASONO
JAGAD KIDUL PUNGKASONO, JAGAD LOR PUNGKASONO
Wungu
tuwo / Ungu tua adalah Nurul Ihlak “cahaya penghancur” adalah Energi
pembinasaan. Jika ahli energi sudah mahir menggunakan energi Ilahiyah ini, maka
ia sangat manjur untuk mencabut dan mengobati segala macam penyakit baik
penyakit ringan maupun penyakit berat, seperti tumor, kanker dan penyakit ganas
lainnya.
Hal ini berdasarkan ayat
Al-Qur’an yang berbunyi Fa Alhamaha Fujuroha wataqwaha. Menurut
syareatnya, Allah telah menguhujamkan kepada kita kebaikan dan keburukan.
Tergantung kita-nya yang harus pinter-pinter dalam menata diri. Semoga kita
selalu berada dalam Lindungan-Nya dan selamat dunia akhirat. Amin.
Jika bumi mulai terganggu oleh
ulah manusia, seharusnya limbah negatif terbuang ke inti bumi, tapi ternyata
tidak demikian, bahkan manusia tersebut menjadi tempat yang full limbah artinya
banyak maksiat. Maka layak perlu adanya badai. Dengan begitu bumi bisa berbenah
diri. Gunung meletus, gempa bumi, tanah longsor, badai, banjir adalah cara paling
alami bagi bumi untuk peremajaan dirinya. Maka, Suluk Lindhu Jati ini sangat
trep dan cocok dan bonus bakal didapat bagi pecinta lingkungan untuk
melestarikan bumi.
Namun jika bumi tidak mengalami
hal-hal negatif seperti diatas, pengrusakan dan kemerosotan moral, maka membaca
Suluk Lindhu Jati ini tidak diperbolehkan, salah-salah jadi santhet dahsyat
jika dimuarakan ke sosok tertentu. Ini namanya membuat ontran-ontran, mencari
gara-gara, atau dalam istilah jawanya “wong legan golek momongan”.
Suluk Lindhu Jati ini bukan untuk mengundang
atau menolak hujan...! niatnya ingin mendatangkan hujan, ee... yang datang
banjir bandang... kecuali di desa setempat terdapat keangkaramurkaan dan
oengrusakan yang demikian parahnya, maka membaca Suluk Lindhu jati ini
diprbolehkan. Tujuannya, agar keangkaramurkaan dapat terkikis dan bumi dapat
lestari. Datangnya kemurkaan bumi ini bermacam-macam, bisa juga gempa bumi seperti
akhir dan awal tahun 2018 ini. Banjir, tanah longsor, dan angin yang tidak
pernah keluar sebelumnya tiba-tiba saja ia keluar.
Ini kisah nyata. Ada salah seorang
dari santriku di Bekasi. Ia hidup dalam kekurangan dan kemiskinan. ia bekerja
serabutan, kadang berjualan terkadang juga menggali kuburan.
Ketika saya berkunjung
ke rumahnya, istrinya mengadukan permasalahan hidupnya kepada saya, (Insya Allah
istrinya ahli surga). Mereka terasa kompak, saling melengkapi. Hal itu terlihat
saat saya berkunjung kesana dan memuliakan aku. Tiba-tiba saja aku menjadi
seorang raja, dengan pelayanan yang luhur dan mulia, seperti Mbah Yu Ratu Laut
Selatan saat menjamu saya dan sayur jengkol kesukaanku pun telah disiapkan.
Dua hari saya singgah disana, di gubuk
belakang rumah mertuanya karena dia tidak memiliki rumah sendiri. Karena saya
dibuat enjoy, keesokan harinya mereka saya kasih uang 1,5 juta untuk membuat rekening di salah satu
Bank Swasta. Tujuanku agar ia mau menggeser otaknya saja. Dan harapanku
setelah otak dan pikirannya tergeser sedikit saja, maka dunianya akan berubah.
Saya melihat sejarah hidupnya sebagai
orang yang gigih lahir batin. Namun kehidupannya tidak sepadan dengan
kegigihannya tersebut, dan saya punh protes sama Tuhan.
Berangkatlah saya ke alam meraga
sukma, harapanku supaya ia lebih cepat dalam mencapai kekayaan. Ee... ternyata
banyak sekali halangannya. Banyak bintang menyerangku. Dalam batin saya berkata
“Wow... malaikat semprul...! apa tidak tahu kalau ada orang sedang memulai
pekerjaan?”
Tadinya saya hanya membentengi
saja dari halauan mereka, namun radar meraka keliru menilai niat saya. Hingga 2
dan 3 kali cahaya besar menghantamku. “Lha kalu begini terus yaa niat saya tidak
akan pernah sampai” gumamku. Saya pun memacu kesabaran dan keikhlasan, jika
mereka menyerang maka akan saya makan. Ternyata seranganya datang lebih dahsyat.
Apa boleh buat, cahaya-cahaya yang menyerangku semuanya saya makan dan msuk ke
dalam perutku.
Akhirnya sampailah saya di suatu
tempat yang terasa nyaman. Dan saya ucapkan salam kepadanya. Juga kepada
Kanjeng Nabi bahkan sampai kepada leluhurku semuanya. Kini saya merasa full
tenaga untuk melepaskan munajatku kepada Sang Pencipta.
Puas
saya berdoa, akupun turun. Yaa...
sebagaimana acara rutin setelah mati raga, perlahan-lahan jantungku
mulai berdegup normal, aliran darah mulai normal setelah rasanya
setengah mati saat
darah mengalir normal. Terus minum air putih banyak, ngopi dan rokok-an.
Terasa cukup aku beristirahat. Aku
memanggil santriku ini ke kamar tempat aku semedi, aku bertanya kepadanya “kamu
ingin kaya?” “Iya guru” jawabnya. Akupun berkata lagi “Mulai sekarang kamu harus
laku nyiwa, dan aku mengharakanmu bekerja sebagai tukang gali kubur”.
Lakukan selama 1 jam setiap jam
23.00 selama 40 hari. Kali ini kamu tidak beribadah, tapi bekerja kepada Allah
selama 40 hari saja. Dan Suluk Lindhu Jati ini yang harus di amalkan.
Kira-kira setahun, dia rutin mengamalkan Suluk Lindhu Jati hidup mulai berubah, sudah bisa makan setiap hari
layaknya orang hidup. Di masyarakat dia tidak dihargai oleh sesamanya, hanya
gara-gara ia hidup melarat. Inilah yang menggerakkan aku ke sana. Hari-hari aku
harus menangis mendengar kesedihan santriku.
Kini ia sudah dua tahun dia
lelaku Suluk Lindhu Jati. Dan rupanya Sang Bantala pun girang mengalirkan
energi Mahamerunya ke santriku tersebut. Yaaa... berefek memang. Karena dengan
Lindhu Jati Bumi juga diuntungkan. Maka juga wajar jika sang Bumi memberikan
bonus Daya Mahamerunya.
Daya Mahameru adalah Energi Inti
Bumi, saat sang bumi melakukan daur ulang terhadap sampah energi yang ada
dipermukaan, maka jadilah daya positif untuk peremajaannya dan pelestariannya
yang kemudian di sebar menyelimuti bumi sebagai cahaya. Dengan Lindhu Jati, akan
sangat mudah untuk mengakses Daya Mahameru ini.
Kira-kira sebulan lalu dia kirim
foto ke saya, “Guru.. Aku belu motor baru...” katanya. Tak terasa air mata pun
berlinang, teringat bocah ini yang dulunya hidup melarat. Kini dia sudah mulai
merangkak sangat drastis dalam dua tahun ini. Dan aku sudah memanggilnya salam
bahagia pak Direktur. Karena aku melihat, kelak dia akan jadi Direktur, punya
rumah mewah, istri yang taat, Subhanallah. Dan sejak dua tahun terakhir ini dia
rajin bersedekah. Luar biasa.
Demikian. Jika kahyangan tidak digebrak,,
yaa lama turnya,. Jadi terkadang malaikatpun perlu paksa. Soalnya, malaikat pakem
banget, makanya sekali sentil saja programnya bisa error. Pantas saja jika
Munkar dan Nakir takut sama ulama’, Urusanya langsung Jibril yang anti error
itu.
Ini merupakan kisah,bahwa kita harus
tetap berjuang lahir batin dunia akhirat, sesulit apapun.
0 Response to "SULUK LINDHU JATI YASAMKAR"
Post a Comment